Halaman

Changdeokgung


Changdeokgung Palace Complex*
Situs Warisan Dunia UNESCO
Negara Peserta Korea Selatan
Tipe Budaya
Kriteria ii, iii, iv
Referensi 816
Wilayah† Asia-Pasifik
Sejarah prasasti
Prasasti resmi 1997 (Sesi 21st)
* Nama resmi dalam Daftar Warisan Dunia.


† Menurut klasifikasi resmi UNESCO.


Changdeokgung (Istana Changdeok) adalah sebuah komplek istana Dinasti Joseon di Seoul, Korea Selatan.[1][2][3]. Karena terletak di sebelah timur Istana Gyeongbok sehingga disebut pula Donggung atau Istana Timur. Changdeokgung bermakna "Istana Kebajikan Gemilang".[3]. Istana Gyeongbok sebagai istana utama merupakan pusat pemerintahan yang dikelilingi oleh kuil leluhur, altar kurban dan kantor-kantor pemerintahan.[4] Namun istana yang disukai dan ditinggali lebih lama bukan Gyeongbok, melainkan Changdeok.[4] Saat pemerintahan Joseon berakhir pada tahun 1910, Istana Changdeok dijadikan aset pemerintah dan dibuka untuk umum.[4]. Sampai kini, komplek ini dipuji karena mewarisi elemen-elemen arsitektur zaman Tiga Kerajaan yang menciptakan harmonisasi dengan alam sekitar.[4] Metode ini tidak dimasukkan dalam pembangunan Gyeongbokgung.[4]. Bersama Benteng Hwaseong, Istana Changdeok dilestarikan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1997.[5]

Sejarah
Didirikan pada tahun 1405, Istana Changdeok awalnya dijadikan sebagai balai angin atau villa (igung).[3] Villa seperti ini biasanya hanya digunakan sebagai kediaman sementara saat raja ingin beristirahat dari kegiatan rutin di istana utama.[3] Sebagian besar dibangun jauh dari ibukota, terutama di daerah-daerah dengan pemandangan indah.[3] Namun begitu, Changdeokgung adalah satu-satunya villa yang terletak dalam ibukota, hanya berjarak 1 km dari Istana Gyeongbok, istana utama Joseon. Kebiasaan membangun villa dalam kota seperti itu bermula semenjak zaman Dinasti Goryeo.[3]. Karena Istana Changdeok pada awalnya dibangun sebagai villa, bangunannya tidak luas dan fasilitasnya diutamakan untuk kemudahan raja.[3] Ketika perannya semakin meningkat dimana lebih banyak aktivitas formal yang dilaksanakan di sana, kompleknya diperluas dan jumlah bangunan ditambah.[3]. Selama 200 tahun pertama, Istana Changdeok tidak terpengaruh masalah-masalah politik yang terjadi di istana utama.[3] Saat kehidupan raja sedang tenang, ia akan pergi ke Istana Changdeok.[3]. Pada periode ini, lokasi yang jadi favorit raja adalah Gwangyeollu ("Pendopo Luas"), yang memang sudah didirikan sejak awal pembangunan villa. Raja Taejong tercatat sering mengadakan jamuan untuk para pejabat istana di tempat ini. Selain itu ia juga suka menonton gyeokgu (pertandingan polo) dari sini.[3] Dapat disimpulkan bahwa dahulu di dekatnya ada lapangan yang luas. Selama 100 tahun, Gwangyeollu dimanfaatkan sebagai tempat bersantai-santai. Namun pada abad ke-16, bangunan ini mulai lapuk dan tak terawat, kemudian dirobohkan dan tak pernah dibangun lagi.[3]
Istana Changdok musnah dilalap api dalam peristiwa Perang Imjin pada tahun 1592.[1] Pembangunan kembali dilakukan pada tahun 1609 untuk menggantikan Istana Gyeongbok sebagai istana utama. Bangunan-bangunannya direkonstruksi di posisi semula dengan struktur dasar dan nama yang sama dengan sebelumnya.[3]. Sebenarnya Istana Changdeok sulit untuk dijadikan sebagai istana utama kareana awalnya tidak dirancang untuk mendukung upacara-upacara formal atau penyambutan utusan asing.[3] Halaman depan aula utama terlalu sempit dan pendopo untuk bersenang-senang tidak cukup leluasa menjamu tamu-tamu.[3] Walau terkendala dengan hal-hal ini, keluarga kerajaan tetap menggunakan Istana Changdeok tanpa merombaknya sedikit pun. Hal itu dikarenakan tradisi yang menghindari perusakan terhadap hasil karya leluhur.Dalam periode 250 tahun dari abad ke-17 sampai pertengahan abad ke-19, Istana Changdeok mengalami beberapa kali musibah kebakaran serius.[3] Pada tahun 1621, terjadi kebakaran yang disebabkan peristiwa pemberontakan Yi Gwal.[3]. Pada tahun 1830, sebuah kebakaran lain terjadi menghanguskan bangunan-bangunan di bagian dalam istana yang bermula dari ondol (penghangat ruangan) yang tertiup angin.[3] Sistem ondol yang selalu digunakan pada musim dingin untuk menjaga kehangatan ruangan-ruangan merupakan resiko yang sulit dihindari.[3] Namun setelah kebakaran, bangunan-bangunannya selalu direkonstruksi kembali seperti bentuk asli sehingga rancangan dasar masih terus terpelihara sampai sekarang.[3]

Pranala luar
(Inggris) UNESCO: Changdeokgung Palace Complex
(Inggris) Changdeokgung Palace
(Korea) Changdeokgung Palace
(Inggris) Life in Korea: Changdeok Palace / Biwon Garden

Referensi
^ a b (Inggris)Changdeok Palace / Biwon Garden, lifeinkorea. Diakses pada 21 Mei 2011
^ (Inggris)Changdeokgung Palace Complex, UNESCO. Diakses pada 21 Mei 2011
^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Kim, Dong-uk (2006). Palaces of Korea. Seoul: Hollym Corp. hlm. 88. ISBN 1-56591-224-1.
^ a b c d e Fifty Wonders of Korea, Volume 1 - Culture and Art (edisi ke-1). Korean Spirit & Culture Promotion Project. 21 Mei 2007.
^ (Inggris)World Heritage Committee Inscribes 46 New Sites on World Heritage List, UNESCO. Diakses pada 21 Mei 2011
wikipedia.